March 06, 2019

Periodesasi Sejarah Islam

Oleh yusril fahmi (direktur lkissah 2019)
Periodesasi Sejarah Islam
Islam adalah agama yang sangat kompleks. Islam juga memberikan ruang bagi manusia untuk mengkaji apa yang menjadi objek pembahasan. Sejarah, adalah hal yang mustahil hilang dalam Islam. Islam identic dengan sejarah. Bahkan, 2/3 dari Al-Quran adalah sejarah. Hal ini mengindikasikan bahwa sejarah merupakan wadah yang sangat luas untuk seorang muslim ingin memasuki agamanya sendiri, yakni Islam.

Sejarah Islam memiliki periodesasinya tersendiri. Di mulai dari Pra Islam, Islam Klasik, Islam Pertengahan, Islam Modern dan Islam Kontemporer. Untuk sebagian muslim, membaca periodesasi sejarah adalah hal yang membosankan, jumud, tidak keren, dan pasif. Hal ini tercermin pada gambaran kita saat ini, yakni sulitnya mengimplementasikan nilai-nilai yang telah diterapkan Nabi Muhammad SAW hingga masa Golden Age Islam.
Memang, membaca periodesasi Islam agak sedikit membosankan jika kita tak paham konteks yang sejatinya sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari.

Di mulai dari Pra Islam, tentu kita sama-sama mengetahui akan cerita Nabi Adam yang diturunkan Allah dari Surga dan ditempatkan ke Bumi. Lalu ada kisah Nabi Nuh dengan bahtera kapal yang besar mampu menyelamatkan beliau dengan umatnya dari Banjir Bah yang sangat besar. Kemudian ada kisah Nabi Ibrahim berjalan mencari Tuhannya, dan lain sebagainya.

Jika hanya itu yang kita baca, maka wajarlah kita menjadi bosan. Karena sejatinya membaca teks akan mudah bosan, berbeda jika kita membaca konteks. Menurut saya, sejarah Islam merupakan hal yang mudah untuk membahagiakan diri sendiri. Karena Sejarah Islam menghubungkan antara Khaliq dengan makhluk, akal dengan wahyu, langit dengan bumi, benar dengan salah, atas dengan bawah, kanan dengan kiri, dan lain-lain.

Di era klasik, Nabi Muhammad SAW menjadi poros bagi sejarah Islam hingga saat ini. Nabi menjadi titik temu antara warna kehidupan di bumi ini. Nabi adalah sosok sempurna dalam implementasi keseimbangan dunia dengan akhirat, akal dengan wahyu, langit dengan bumi, semua seimbang. Nabi menjadi tokoh yang mampu mempersatukan kekacauan, memberi keadilan dan egaliterianisme yang tinggi bagi seluruh manusia. Setelah Nabi wafat, estafet perjuangan keislaman diteruskan oleh Khluafaurrasyidin, Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah. Ini adalah momen kejayaan Islam, dimana ilmu pengetahuan sangat maju.

Pada tahun 1258, Bagdad diserang oleh bangsa mongol dan membumihanguskan perpustakaan keilmuan umat Islam. Ini adalah akhir keemasan Islam dan awal dari sejarah Islam periode pertengahan. Pada periode ini, muncul kerajaan-kerajaan besar Islam seperti Turki Usmani, Mamluk, Safawi, dan Mughol. Hingga pada 3 maret 1924, Turki Usmani runtuh dan ini merupakan akhir dari kekhalifahan Islam.

Lalu masuk ke era modern dan kontemporer, dimana Islam berada dibawah barat yang sudah jauh lebih maju dalam bidang ilmu pengetahuan. Hingga saat ini yang sering timbul dari ucapan kita selaku muslim, “mengapa barat lebih maju sedangkan Islam sulit sekali untuk maju? Padahal, Islam adalah agama yang sempurna, sudah seharusnya kita yang lebih maju daripada barat.”. Jika mengacu pada konteks, hemat saya adalah karena umat Islam saat ini terus bergerak kepada hal yang tumpul, bukan kepada hal yang mengerucut. Artinya adalah kita keluar dari otoritas sifat Nabi, yang mana Nabi adalah poros dari segala aktifitas kita.

Menurut Ernest Gellner dan Robert Bellah, Islam adalah agama yang sangat modern. Sehingga orang yang mampu memodernkan Islam hanyalah orang-orang yang keren pula. Jika saat ini Islam sulit untuk maju, itu artinya memang kapasitas kita selaku muslim kurang mumpuni. Logikanya adalah, era Nabi hingga akhir Abbasiyah merupakan The Golden Age Islam. Semakin menjadi dari Nabi, akan semakin jauh dari kejayaan.

Islam akan mengalami perbaikan dan akan maju jika kita kembali kepada Islam yang dibawakan oleh Nabi, yakni Islam yang seimbang antara wahyu dengan akal, langit dengan bumi, kanan dengan kiri, dunia dengan akhirat, dan sebagainya.
Oleh karena itu, penting dari kita untuk tak hanya membaca teks dalam Sejarah, namun harus pandai pula membaca konteks demi integrasi kemampuan intelektual. Demikian merupakan periodesasi sejarah Islam.

1. Periodesasi Sejarah Islam Klasik.
Periode ini dimulai sejak zaman Rasulullah Saw. hingga Dinasti Abbasiyah. Sejak kecil, Rasulullah dikenal sebagai orang yang berbudi pekerti luhur. Beliau tidak pernah ikut – ikutan kebiasaan buruk masyarakat kala itu, seperti minum khamr dan berjudi. Karena itulah Rasulullah Saw. diberi julukan al-Amin, yang artinya orang yang dipercaya.

Ketika Rasulullaah di Mekah, dakwah fokus ke pengajaran tauhid, baru setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah Saw. membina masyarakat dengan membangun tauhid. Masyarakat Madinah lebih demokratis dibanding dengan masyarakat Mekah.
Hal ini dibuktikan dari diadakannya Piagam Madinah. Ringkasan isi Piagam Madinah oleh Syalabi yaitu 1) Pengakuan terhadap hak pribadi, keagamaan, dan politik, 2) Terjaminnya kebebasan beragama, 3) Membantu secara moril dan materiil adalah kewajiban penduduk Madinah, baik itu Muslim, Yahudi, maupun Nasrani, 4) Pemimpin tertinggi Madinah adalah Nabi Muhammad Saw.

Setelah Rasulullah Saw. wafat, tonggak kepemimpinan dilanjutkan oleh al-Khulafa al-Rasyidin. Mereka juga membuat dasar – dasar pemerintahan yang demokratis, membentuk departemen – departemen, dan jabatan lain untukmengurus urusan publik.
Dinasti Umayyah berdiri tahun 661 masehi di Damaskus, oleh Muawiyah bin Abu Sufyan. Pada masa ini, kekuasaan Islam sangat luas, meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Irak, Jazirah Arab, Persia, sebagian Asia Kecil, Pakistan, Afganistan, Purkmenia, Kirgiztan, dan Uzbekistan.
Selain memperluas wilayah, Dinasti Umayyah juga banyak melakukan perkembangan di bidang pembangunan dan ilmu pengetahuan.

Tokoh – tokoh intelektual pada Dinasti Umayyah di antaranya al-Khalil bin Ahmad, Sibawaih, Hasan al-Basri, dan Ibnu Syihab az-Zuhri.
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas, dan berlangsung pada 750-1258 masehi. Dinasi Abbasiyah berdiri setelah memenangkan pertarungan dengan Dinasti Umayyah.
Dapat dikatakan bahwa pada masa ini, umat Islam berada pada puncak daya cipta, penalaran, dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, yang nantinya akan menjadi referensi peradaban Barat. Rumah sakit – rumah sakit juga didirikan dengan menggunakan kekayaan negara, begitu juga pendidikan kedokteran, farmasi, perpustakaan, dan pusat penerjemah.

Tokoh – tokoh intelektual pada masa Dinasti Abbasiyah di antaranya adalah al-Kindi, ar-Razi, al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Maskawih, dan al-Ghazali.
Kemudian beralih ke masa Disintegrasi, di mana negara yang letaknya jauh dari pusat pemerintahan, perlahan – lahan melepaskan diri dan muncul dinasti – dinasti kecil.

2. Periodesasi Sejarah Islam Pertengahan
Periode Sejak pertengahan dimulai pada abad ke-13 hingga abad ke-18, atau sekitar tahun 1250 – 1800 masehi. Akhir abad ke-18 menjadi masa kegelapan dunia Islam disebabkan jatuhnya imperium – imperium kesultanan dan perebutan kekuasaan. Selain itu, juga terjadi karena perkembangan sains dan teknologi yang stagnan.

Perkembangan sains dan teknologi yang stagnan, menurut Umer Chapra disebabkan oleh tiga faktor, yaitu dukungan finansial dari negara yang menurun, sektor swasta tidak berdaya menanggung beban pendidikan, dan para rasionalis yang memaksa masyarakat untuk memasukkan pandangan mereka yang notabene bertentangan. Buku yang ditulis al-Ghazali dan Ibnu Rusyd adalah bukti perdebatan mengenai akal dan wahyu.

3. Periodesasi Sejarah Islam Modern
Periode sejarah peradaban Islam modern dimulai pada abad ke-18 hingga abad ke-20. Pada periode ini, banyak tokoh muslim yang kemudian sadar, atas sifat jumud pada umat Islam. tokoh – tokoh itu berupaya untuk membawa Islam bangkit kembali. Tokoh – tokoh itu di antaranya Jamaluddin a-Afghani (1839) dan Muhammad Abduh (1849).

Menurut sejarah, awal kebangkitan Islam adalah ketika Napoleon Bonaparte bersama pasukannya mendarat di lembah Sungai Nil pada abad ke-18, atau sekitar tahun 1798 masehi. peristiwa itu menjadi awal dunia Islam mengenal modernitas.
Periodesasi sejarah islam

Oleh yusril fahmi (direktur lkissah 2019) Periodesasi Sejarah Islam Islam adalah agama yang sangat kompleks. Islam juga memberikan ruan...