October 09, 2016

Musuh dalam perspektif Sasuke Uciha, Amerika Serikat dan Tuhan




“Hokage yang sebenarnya adalah dia yang sanggup menanggung kebencian seluruh umat manusia.” Kalimat itu adalah ungkapan Sasuke Uciha kepada Naruto tidak lama setelah mereka berdua berhasil menyegel Kaguya Otsutsuki. Sasuke tidak main-main dengan gagasan dan pemikirannya. Dengan memiliki salah satu dari dua kekuatan terbesar yang pernah ada, dia ingin menciptakan keseimbangan dunia dengan menjadi musuh tunggal dan menanggung kebencian seluruh umat manusia (dalam dunia Naruto). Dengan begitu, seluruh umat manusia akan bersatu saling bahu-membahu mengalahkan dirinya. Dengan menjadi musuh tunggal umat manusia, maka seluruh kebencian akan tertuju hanya kepadanya, tidak kepada yang lain. Gagasan ini pada akhirnya akan menciptakan persatuan dan kedamaian bagi umat manusia.

Hal pertama yang dilakukannya adalah menyingkirkan ancaman dari kekuatan besar lainnya. Pertama dia menyegel Sembilan biju yang mempunyai kekuatan besar dengan jurus rinne tensei. Selanjutnya dia ingin memutuskan hubungan dengan satu-satunya orang terdekat yang tersisa yaitu Naruto. Selain itu, Naruto selaku satu-satunya orang yang sanggup menyeimbangi kekuatannya merupakan ancaman paling nyata atas terwujudnya cita-citanya. Oleh karena itu, Sasuke berniat mengakhirinya dengan membunuh Naruto. Tapi sayang gagasan tersebut tak pernah terwujud dalam dunia Naruto karena di akhir cerita, dengan berbagai adegan drama Sasuke Uciha akhirnya mengaku kalah dari Naruto sekaligus menerima konsep hokage Naruto, yaitu kedamaian yang ideal tanpa ada musuh.
Sekilas, pemikiran Sasuke di atas terlihat ekstrim bagi para pembaca umum serial Naruto. Apalagi pembaca komik Naruto didominasi oleh kalangan remaja dan mungkin anak-anak. Akan tetapi, penikmat komik ini tidak terbatas usia, tidak sedikit kalangan mahasiswa dan karyawan yang aktif mengikuti alur cerita komik karya Masashi Kisimoto ini. Bahkan lebih ekstrim, mereka membawa Naruto ke dalam kajian yang lebih diskursif dan mendalam. Salah satunya adalah, ehemm, saya yang melihat pemikiran Sasuke yang mirip dengan ideology keseimbangan dunia belakang. Yang saya maksud dengan dunia belakang adalah dunia konspirasi dan sabotase internasional dan bahkan masuk ke dalam ranah agama.

Seperti yang telah saya terangkan di atas, bahwa Sasuke ingin menciptakan keseimbangan dunia dengan menjadi musuh tunggal seluruh umat manusia. Musuh, meskipun sering dianggap negative, adalah kebutuhan primer bagi setiap individu dan umat secara keseluruhan. Tanpa ada musuh, maka manusia akan lamban dan bahkan stagnan. Hal ini disebabkan karena tidak ada ketakutan dan tekanan yang menyebabkan manusia selalu was-was, kreatif, inovatif, dan rajin yang pada akhirnya membantu kemajuan ilmu pengetahuan dan kemanusian. Dengan tanpa adanya musuh juga berakibat sulitnya persatuan digerakkan.

Menyadari pentingnya musuh bagi umat manusia, sering menimbulkan gerakan-gerakan konspirasi yang dilakukan oleh pemerintah (dunia/elit global) dengan dalih menciptakan keseimbangan umat. Terkadang malah dengan sengaja menyamarkan musuh untuk meredam pergerakan yang membahayakan posisi mereka. Baik itu menciptakan musuh ataupun menyamarkan musuh adalah gerakan “belakang” yang benar adanya, yang dilakukan oleh para elit untuk mengatur lajur sejarah dunia. Sudah jelas mereka melakukan ini demi kepentingan mereka sendiri.

Tidak percaya? Coba lihat apa yang dilakukan Amerika Serikat terhadap tatanan dunia saat ini. Mereka sukses membuat seluruh umat manusia bersatu melawan terorisme yang padahal diciptakan oleh mereka sendiri. Mungkin para pembaca sudah melihat video pengakuan calon presiden perempuan pertama Amerika Serikat saat ini di youtube (kalau belum, coba lihat sendiri). Dalam video tersebut, Hillary Clinton menyatakan bahwa Amerika-lah dalang dibalik pembentukan Negara Islam Iraq Syiria (NIIS). Amerika Serikat juga berperan dalam pembentukan Taliban dan Al Qaeda di Afganistan dan Pakistan. Dan lebih parah lagi, tragedy penabrakan pesawat ke gedung WTC diduga kuat merupakan konspirasi yang mereka ciptakan sendiri untuk mendeklarasikan perang terhadap terorisme.
Setelah menyuarakan perang terhadap terorisme, mereka menyamarkan konsep terorisme sehingga banyak yang terkecoh. Secara samar, aksi terror yang dimaksud hanya ditujukan kepada gerakan ekstrim Islam saja. Mereka menggiring opini dunia melalui media-media internasional yang mereka kendali. Al hasil, secara tidak langsung mereka menggiring kebencian umat kepada umat Islam yang hanya sebagian kecilnya saja yang menganut radikalisme ekstrim. Sedangkan aksi terror yang dilakukan oleh bangsa Yahudi kepada bangsa Palestina tidak dinyatakan sebagai aksi terorisme. Padahal, tindak kekejaman dan terror yang diciptakan Negara Israel lebih dari sekadar terorisme, melainkan sudah masuk ke dalam ranah pembasmian umat. Cap terror juga tidak dilabelkan kepada ekstrimis Budha yang membantai etnis Rohingya di Myanmar.

Inilah yang saya maksud dengan dengan menciptakan musuh untuk mengatur lajur sejarah dunia. Mereka mengambil manfaat atas adegan-adegan sejarah yang mereka ciptakan dan tentunya merugikan pemain drama yang tidak tahu menahu. 

Sedikit banyak, yang hendak dilakukan Sasuke mirip dengan yang sudah dilakukan Amerika Serikat. Hanya saja tujuannya berbeda. Jika Sasuke menjadikan dirinya sebagai musuh (terror) tunggal umat manusia demi persatuan dan kedamaian, Amerika Serikat menciptakan musuh demi kepentingan pribadi dan kelompok.

Jika kita menarik lebih ke atas lagi, ternyata kebutuhan akan musuh sudah terpenuhi. Sasuke tidak perlu menjadikan dirinya sebagai musuh dan menanggung beban kebencian umat untuk menciptakan keseimbangan dunia. Dan Amerika? Saya rasa jelas mereka salah karena mempermainkan umat dengan kekuatan yang mereka miliki. Musuh yang sebenarnya sudah diciptakan oleh Tuhan untuk menjaga keseimbangan dunia. Manusia tidak perlu mejadikan dirinya sebagai musuh atau menciptakan musuh untuk menjaga keseimbangan dunia. Musuh itu adalah iblis dan setan, seperti yang tertera di dalam kitab-kitab agama apapun di dunia. Memusuhi iblis dan setan akan menciptakan umat yang baik dan bersahabat. Tidak akan ada lagi kambing hitam yang menjadi obyek karena musuh bukan dari golongan manusia. Dan tips-tips yang ditawarkan agama adalah solusi utama untuk menyempurnakan keseimbangan dan kedamaian bagi seluruh umat manusia.
Akan tetapi, mengingat butuh keimanan yang kaffah untuk mempercayai keberadaan musuh utama ini, maka umat manusia yang notabene tidak beriman secara kaffah cenderung mengabaikan solusi yang ditawarkan ini. Akhrinya, kebutuhan akan musuh tidak terpenuhi dan berimplikasi kepada penciptaan musuh masing-masing yang pada akhirnya merusak kedamaian yang diidealkan agama atau Sasuke Uciha.

“Hokage yang sebenarnya adalah dia yang sanggup menanggung kebencian seluruh umat manusia.” Kalimat itu adalah ungkapan Sasuke Ucih...