“Hokage yang sebenarnya adalah dia yang sanggup
menanggung kebencian seluruh umat manusia.” Kalimat itu adalah ungkapan Sasuke
Uciha kepada Naruto tidak lama setelah mereka berdua berhasil menyegel Kaguya
Otsutsuki. Sasuke tidak main-main dengan gagasan dan pemikirannya. Dengan
memiliki salah satu dari dua kekuatan terbesar yang pernah ada, dia ingin
menciptakan keseimbangan dunia dengan menjadi musuh tunggal dan menanggung
kebencian seluruh umat manusia (dalam dunia Naruto). Dengan begitu, seluruh
umat manusia akan bersatu saling bahu-membahu mengalahkan dirinya. Dengan
menjadi musuh tunggal umat manusia, maka seluruh kebencian akan tertuju hanya
kepadanya, tidak kepada yang lain. Gagasan ini pada akhirnya akan menciptakan
persatuan dan kedamaian bagi umat manusia.
Hal pertama yang dilakukannya adalah
menyingkirkan ancaman dari kekuatan besar lainnya. Pertama dia menyegel
Sembilan biju yang mempunyai kekuatan
besar dengan jurus rinne tensei. Selanjutnya
dia ingin memutuskan hubungan dengan satu-satunya orang terdekat yang tersisa
yaitu Naruto. Selain itu, Naruto selaku satu-satunya orang yang sanggup
menyeimbangi kekuatannya merupakan ancaman paling nyata atas terwujudnya
cita-citanya. Oleh karena itu, Sasuke berniat mengakhirinya dengan membunuh
Naruto. Tapi sayang gagasan tersebut tak pernah terwujud dalam dunia Naruto
karena di akhir cerita, dengan berbagai adegan drama Sasuke Uciha akhirnya
mengaku kalah dari Naruto sekaligus menerima konsep hokage Naruto, yaitu
kedamaian yang ideal tanpa ada musuh.
Sekilas, pemikiran Sasuke di atas terlihat
ekstrim bagi para pembaca umum serial Naruto. Apalagi pembaca komik Naruto
didominasi oleh kalangan remaja dan mungkin anak-anak. Akan tetapi, penikmat komik
ini tidak terbatas usia, tidak sedikit kalangan mahasiswa dan karyawan yang
aktif mengikuti alur cerita komik karya Masashi Kisimoto ini. Bahkan lebih
ekstrim, mereka membawa Naruto ke dalam kajian yang lebih diskursif dan
mendalam. Salah satunya adalah, ehemm, saya yang melihat pemikiran Sasuke yang
mirip dengan ideology keseimbangan dunia belakang. Yang saya maksud dengan
dunia belakang adalah dunia konspirasi dan sabotase internasional dan bahkan
masuk ke dalam ranah agama.
Seperti yang telah saya terangkan di atas,
bahwa Sasuke ingin menciptakan keseimbangan dunia dengan menjadi musuh tunggal
seluruh umat manusia. Musuh, meskipun sering dianggap negative, adalah
kebutuhan primer bagi setiap individu dan umat secara keseluruhan. Tanpa ada
musuh, maka manusia akan lamban dan bahkan stagnan. Hal ini disebabkan karena
tidak ada ketakutan dan tekanan yang menyebabkan manusia selalu was-was,
kreatif, inovatif, dan rajin yang pada akhirnya membantu kemajuan ilmu
pengetahuan dan kemanusian. Dengan tanpa adanya musuh juga berakibat sulitnya
persatuan digerakkan.
Menyadari pentingnya musuh bagi umat manusia,
sering menimbulkan gerakan-gerakan konspirasi yang dilakukan oleh pemerintah
(dunia/elit global) dengan dalih menciptakan keseimbangan umat. Terkadang malah
dengan sengaja menyamarkan musuh untuk meredam pergerakan yang membahayakan
posisi mereka. Baik itu menciptakan musuh ataupun menyamarkan musuh adalah
gerakan “belakang” yang benar adanya, yang dilakukan oleh para elit untuk
mengatur lajur sejarah dunia. Sudah jelas mereka melakukan ini demi kepentingan
mereka sendiri.
Tidak percaya? Coba lihat apa yang dilakukan
Amerika Serikat terhadap tatanan dunia saat ini. Mereka sukses membuat seluruh
umat manusia bersatu melawan terorisme yang padahal diciptakan oleh mereka
sendiri. Mungkin para pembaca sudah melihat video pengakuan calon presiden
perempuan pertama Amerika Serikat saat ini di youtube (kalau belum, coba lihat
sendiri). Dalam video tersebut, Hillary Clinton menyatakan bahwa Amerika-lah
dalang dibalik pembentukan Negara Islam Iraq Syiria (NIIS). Amerika Serikat
juga berperan dalam pembentukan Taliban dan Al Qaeda di Afganistan dan
Pakistan. Dan lebih parah lagi, tragedy penabrakan pesawat ke gedung WTC diduga
kuat merupakan konspirasi yang mereka ciptakan sendiri untuk mendeklarasikan
perang terhadap terorisme.
Setelah menyuarakan perang terhadap terorisme,
mereka menyamarkan konsep terorisme sehingga banyak yang terkecoh. Secara
samar, aksi terror yang dimaksud hanya ditujukan kepada gerakan ekstrim Islam
saja. Mereka menggiring opini dunia melalui media-media internasional yang
mereka kendali. Al hasil, secara tidak langsung mereka menggiring kebencian
umat kepada umat Islam yang hanya sebagian kecilnya saja yang menganut
radikalisme ekstrim. Sedangkan aksi terror yang dilakukan oleh bangsa Yahudi
kepada bangsa Palestina tidak dinyatakan sebagai aksi terorisme. Padahal,
tindak kekejaman dan terror yang diciptakan Negara Israel lebih dari sekadar
terorisme, melainkan sudah masuk ke dalam ranah pembasmian umat. Cap terror juga
tidak dilabelkan kepada ekstrimis Budha yang membantai etnis Rohingya di
Myanmar.
Inilah yang saya maksud dengan dengan
menciptakan musuh untuk mengatur lajur sejarah dunia. Mereka mengambil manfaat
atas adegan-adegan sejarah yang mereka ciptakan dan tentunya merugikan pemain
drama yang tidak tahu menahu.
Sedikit banyak, yang hendak dilakukan Sasuke
mirip dengan yang sudah dilakukan Amerika Serikat. Hanya saja tujuannya
berbeda. Jika Sasuke menjadikan dirinya sebagai musuh (terror) tunggal umat
manusia demi persatuan dan kedamaian, Amerika Serikat menciptakan musuh demi
kepentingan pribadi dan kelompok.
Jika kita menarik lebih ke atas lagi, ternyata
kebutuhan akan musuh sudah terpenuhi. Sasuke tidak perlu menjadikan dirinya
sebagai musuh dan menanggung beban kebencian umat untuk menciptakan
keseimbangan dunia. Dan Amerika? Saya rasa jelas mereka salah karena
mempermainkan umat dengan kekuatan yang mereka miliki. Musuh yang sebenarnya
sudah diciptakan oleh Tuhan untuk menjaga keseimbangan dunia. Manusia tidak
perlu mejadikan dirinya sebagai musuh atau menciptakan musuh untuk menjaga
keseimbangan dunia. Musuh itu adalah iblis dan setan, seperti yang tertera di
dalam kitab-kitab agama apapun di dunia. Memusuhi iblis dan setan akan menciptakan
umat yang baik dan bersahabat. Tidak akan ada lagi kambing hitam yang menjadi
obyek karena musuh bukan dari golongan manusia. Dan tips-tips yang ditawarkan
agama adalah solusi utama untuk menyempurnakan keseimbangan dan kedamaian bagi
seluruh umat manusia.
Akan tetapi, mengingat butuh keimanan yang
kaffah untuk mempercayai keberadaan musuh utama ini, maka umat manusia yang
notabene tidak beriman secara kaffah cenderung mengabaikan solusi yang
ditawarkan ini. Akhrinya, kebutuhan akan musuh tidak terpenuhi dan berimplikasi
kepada penciptaan musuh masing-masing yang pada akhirnya merusak kedamaian yang
diidealkan agama atau Sasuke Uciha.